selamat datang di astika blogg

Rabu, 17 Februari 2010

PT.ASTRA HONDA MOTOR

Enterprise Resource Planning (ERP) dan Astra Honda Motor.. ada apa dengan mereka?

PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai perusahaan perakitan motor terkemuka di Indonesia juga mengedepankan penerapan TI dalam proses bisnisnya. Penerapan teknologi informasi (TI) pada AHM bukan merupakan hal yang baru, karena perusahaan ini sudah mengimplementasikannya di pabrik motornya sejak tahun1980. Pada awalnya TI pada AHM hanya dimanfaatkan untuk mendukung sistem akuntansi saja. Namun pada tahun 1986, teknologi informasi merambah ke sistem keuangan dan kontrol produksi. Sistem tersebut dibuat secara swadaya oleh PT AHM sendiri, sehingga yang terjadi adalah TI yang diaplikasikan menjadi terpisah satu sama lainnya atau tidak terintegerasi. Pada tahun 1995, sistem perusahaan diubah menjadi mulai terintegrasi dengan penggunaan ERP dan untuk selanjutnya semakin berkembang dari tahun ke tahun. Tujuan dari PT AHM menerapkan TI di perusahaannya adalah untuk menerapkan sistem Just In Time (JIT), sehingga dapat tercipta efisiensi dalam perusahaan.

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berfungsi untuk mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. Sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di suatu perusahaan. ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto merupakan aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan Adapun manfaat dari penggunaan ERP bagi perusahaan yaitu:

l Otomatisasi dan integrasi proses bisnis

l Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise

l Menghasilkan informasi yang real-time

l Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan

Dengan banyaknya manfaat yang di dapatkan melalui penggunaan ERP, perusahaan dewasa ini berbondong-bondong untuk ikut menerapkan ERP pada perusahaannya.

Konsep penggunaan ERP

Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen pabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.

Konsep Just In Time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktivitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang atau penyimpanan barang (stocking cost). Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen lainnya. Tenaga kerja langsung dalam lingkungan Just In Time dipertangguh dengan perluasan tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya tenaga kerja, ruang dan waktu produksi.

Melalui sistem terintegrasi yang digunakan menggunakan ERP, pada setiap periode AHM akan memperoleh informasi dari divisi Keuangan, Operasi dan Human Resource mengenai aktivitasnya masing-masing. Sebagai contoh, divisi operasi menyajikan informasi mengenai produksi jumlah motor yang akan dijual untuk satu bulan kedepan. Dengan demikian, bagian produksi dapat merencanakan tipe apa saja yang akan diproduksi dan juga jumlah komponen yang dibutuhkan. Selanjutnya, informasi tersebut disampaikan kepada perusahaan pemasok komponen mengenai kebutuhan tersebut. Selanjutnya pada divisi keuangan menyajikan anggaran biaya yang dibutuhkan. Sedangkan untuk divisi HR menyiapkan kebutuhan tenaga kerja. Semua informasi tersebut diintegrasikan dalam satu database, sehingga setiap divisi dapat menghasilkan informasi yang real time.

Sistem akan langsung menghitung jumlah suku cadang komponen yang telah digunakan. Secara otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung dihitung. Untuk selanjutnya, sistem akan memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan. Aplikasi ERP tersebut mendukung sistem Just in Time (JIT) yang diterapkan oleh perusahaan. Melalui ERP informasi kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan dalam JIT akan bergulir cepat, sebab sistem menghadirkan otomatisasi dan integrasi pada sistem bisnis yang akan diolah melalui software secara online.

Hubungan AHM dengan vendor dilakukan melalui online sehingga setiap kali pemesanan dilakukan vendor langsung dapat mengirimkan komponen yang dibutuhkan pabrik. Secara otomatis, persediaan suku cadang komponen langsung dihitung. Berikutnya, sistem akan memberitahu kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan, sehingga penggunakan aplikasi ERP mendukung sistem Just in Time (JIT). Selain itu, kelengkapan atribut pemesanan seperti nama vendor, nama suku cadang, jumlah, dan jam delivery harus tercantum pada komponen yang diterima dengan dilengkapi Bar Code Text (BCT).

Keuntungan yang didapat dari penerapan Just In Time (JIT) melalui pengunaan ERP dalam perusahaan adalah terjadinya efisiensi yang sangat besar. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi motor akan menjadi sangat cepat. Keuntungan lainnya yang di dapat oleh PT AHM adalah dapat menyatukan jaringan komunikasi antar pabrik, sehingga hubungan antar pabrik menjadi mudah.

Penggunaan TI agar dapat digunakan secara maksimal pada perusahaan juga harus didukung pula oleh skill karyawan. Karyawan AHM dapat dikatakan memguasai dari implementasi aneka solusi TI di lingkungannya. Hal ini dikarenakan TI sudah lama diperkenalkan pada mereka sehingga komputerisasi bukan merupakan hal yang baru

sumber: wisnudewobroto.com

Selasa, 16 Februari 2010

PT.DARDELAYASA

PT. Dardela Yasa Guna merupakan perusahaan yang memiliki pengalaman dalam bidang rekayasa teknik transportasi, khususnya angkutan darat, dengan kekhususan pada perkeretaapian. Selain itu juga kami berpengalaman pada bidang perencanaan umum transpotasi, baik regional maupun nasional. Beberapa studi yang pernah ditangani antara lain "Penyusunan Standarisasi Terminal Perkotaan" yang dilakukan pada beberapa kota besar di Indonesia.

Untuk bidang angkutan penyeberangan, kami telah merencanakan serta mendesain beberapa pelabuhan angkutan penyeberangan yang ada di Indonesia dengan berbagai macam jenis type. Dan juga beberapa studi yang berkaitan dengan manajemen transportasi angkutan penyeberangan, antara lain "Studi Standarisasi Angkutan Perintis Penyeberangan".
Khusus untuk bidang perkerataapian kami selain beberapa studi yang berkaitan dengan pengembangan perkeretaapian di Indonesia, kami juga terlibat didalam beberapa proyek desain pembangunan jalan kereta api seperti "Layanan Jasa Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Cikampek – Cirebon", Consultants Engginering Service on Double Tracking of Kroya – Yogyakarta Phase I"

Dardela Yasa Guna yang lebih dikenal dengan d a r d e l a adalah perusahaan jasa consultant yang dapat dihandalkan dalam menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang berhubungan dengan industri konstruksi, mulai dari pembuatan studi kelayakaan, survey teknis dan desain, penyiapan dokumen pelelangan, perencanaan perawatan system prasana, perkiraan harga konstruksi/perawatan, pengawasan pelaksanaan pekerjaan maupun managemen proyek konstruksi.

Double Track

















Kami telah teruji selama lebih dari 20 tahun semenjak berdirinya d a r d e l a , yaitu pada akhir tahun 1985. Didukung oleh tenaga ahli yang memadai serta komitmen perusahaan untuk memberikan yang terbaik, d a r d e l a telah menyelesaikan lebih dari 100 proyek besar dan kecil yang tersebar di hamper wilayah Indonesia dan meliputi seluruh bidang layanan jasa konsultan baik international maupun domestic tender.

Motto kami adalah “Tersenyumlah dan Biarkan Kami Menyelesaikan Permasalahan Anda”
sumber:www.dardela.com

Minggu, 14 Februari 2010

Organisasi tentunya terdiri atas sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama. Dapat dibayangkan apabila seluruh orang di dalam sebuah organisasi berjalan sendiri-sendiri tanpa mau tahu apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan tujuan organisasi atau belum, yang akan terjadi adalah kehancuran bagi organisasi tersebut, padahal sebuah organisasi dibentuk atas asumsi bahwa organisasi tersebut akan menjadi ongoing entity. Agar tujuan organisasi secara keseluruhan dapat dicapai dengan baik oleh seluruh orang yang ada di dalam organisasi, maka diperlukan suatu sistem informasi yang tepat dan dapat menunjang seluruh kebutuhan dalam organisasi.


Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien (http://id.wikipedia.org).

Dengan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan, seluruh data yang menjadi sumber informasi dalam organisasi akan terintegrasi, baik di dalam satu divisi, antara satu divisi dengan divisi lainnya, antara perusahaan dengan supplier, antara perusahaan dengan distributor, bahkan antara perusahaan dengan konsumen. Dengan keterkaitan tersebut, maka kelangsungan bisnis perusahaan akan dapat berjalan dengan baik dan optimal. Kebanyakan organisasi menganggap bahwa sistem informasi adalah sesuatu yang berhubungan dengan teknologi dengan perangkat-perangkat yang sangat mahal, padahal tidak selalu seperti itu, meskipun memang ada beberapa teknologi sistem informasi yang sangat mahal yang biasanya digunakan oleh dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan-perusahaan yang memiliki proses bisnis yang lebih kompleks.

Bagaimana agar sebuah organisasi tidak salah dalam menerapkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut merupakan hal yang harus dipikirkan secara matang. Organisasi harus mengerti betul bisnis apa yang dijalankan dan bagaimana proses di dalam bisnis tersebut, dengan begitu organisasi tersebut dapat mengetahui apa kelebihan dan kekurangannya dan menyadari dengan tepat apa sebenarnya yang dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat dikelola dengan lebih optimal, sehingga tujuan organisasipun dapat dicapai.
Terdapat tiga komponen dalam Sistem Informasi, yaitu information technology, business process, dan people.





Dari ketiganya, hal yang paling rumit untuk dikelola adalah manusia yang ada di dalam organisasi itu sendiri, karena tiap manusia tentunya memiliki karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya. Beberapa contoh perusahaan-perusahaan yang sukses yang memiliki sistem informasi yang baik dengan penerapan information technology yang sesuai adalah PT Anugrah Argon Medica (AAM), PT Bank Central Asia Tbk., PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Danareksa (Persero), PT Vico Indonesia, PT Bentoel Prima, PT Goldschmidt Sumi Asih, PT Garuda Indonesia (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan peraih juara pertama dalam Warta Ekonomi E-Company Award 2008 yang digelar oleh Majalah ekonomi dan bisnis Warta Ekonomi (www.wartaekonomi.co.id).

Perusahaan-perusahaan yang telah disebutkan sebelumnya sangat memahami proses bisnisnya, sehingga mereka dapat menentukan dengan tepat teknologi informasi yang dibutuhkan bagi kelangsungan dan keuntungan jangka panjang perusahaan. Selain itu, satu hal yang paling penting, mereka memiliki manajemen yang baik terhadap orang-orang yang bekerja didalamnya agar orang-orang tersebut dapat menjalankan dan mengelola teknologi sistem informasi dengan optimal.

Namun tidak sedikit perusahaan yang mengeluarkan banyak biaya untuk memperbaiki teknologi dalam sistem informasinya secara berlebihan tanpa tahu kegunaannya sehingga investasi yang besar itu tidak dapat digunakan secara maksimal. Hal tersebut terjadi karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak mengerti proses bisnis yang mereka jalankan, selain itu orang-orang didalam perusahaan juga belum siap dalam mengelola teknologi informasi, sehingga pada akhirnya usaha tersebut membuang banyak waktu, tenaga, dan biaya.