Organisasi tentunya terdiri atas sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama. Dapat dibayangkan apabila seluruh orang di dalam sebuah organisasi berjalan sendiri-sendiri tanpa mau tahu apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan tujuan organisasi atau belum, yang akan terjadi adalah kehancuran bagi organisasi tersebut, padahal sebuah organisasi dibentuk atas asumsi bahwa organisasi tersebut akan menjadi ongoing entity. Agar tujuan organisasi secara keseluruhan dapat dicapai dengan baik oleh seluruh orang yang ada di dalam organisasi, maka diperlukan suatu sistem informasi yang tepat dan dapat menunjang seluruh kebutuhan dalam organisasi.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien (http://id.wikipedia.org).
Dengan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan, seluruh data yang menjadi sumber informasi dalam organisasi akan terintegrasi, baik di dalam satu divisi, antara satu divisi dengan divisi lainnya, antara perusahaan dengan supplier, antara perusahaan dengan distributor, bahkan antara perusahaan dengan konsumen. Dengan keterkaitan tersebut, maka kelangsungan bisnis perusahaan akan dapat berjalan dengan baik dan optimal. Kebanyakan organisasi menganggap bahwa sistem informasi adalah sesuatu yang berhubungan dengan teknologi dengan perangkat-perangkat yang sangat mahal, padahal tidak selalu seperti itu, meskipun memang ada beberapa teknologi sistem informasi yang sangat mahal yang biasanya digunakan oleh dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan-perusahaan yang memiliki proses bisnis yang lebih kompleks.
Bagaimana agar sebuah organisasi tidak salah dalam menerapkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut merupakan hal yang harus dipikirkan secara matang. Organisasi harus mengerti betul bisnis apa yang dijalankan dan bagaimana proses di dalam bisnis tersebut, dengan begitu organisasi tersebut dapat mengetahui apa kelebihan dan kekurangannya dan menyadari dengan tepat apa sebenarnya yang dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat dikelola dengan lebih optimal, sehingga tujuan organisasipun dapat dicapai.
Terdapat tiga komponen dalam Sistem Informasi, yaitu information technology, business process, dan people.
Dari ketiganya, hal yang paling rumit untuk dikelola adalah manusia yang ada di dalam organisasi itu sendiri, karena tiap manusia tentunya memiliki karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya. Beberapa contoh perusahaan-perusahaan yang sukses yang memiliki sistem informasi yang baik dengan penerapan information technology yang sesuai adalah PT Anugrah Argon Medica (AAM), PT Bank Central Asia Tbk., PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Danareksa (Persero), PT Vico Indonesia, PT Bentoel Prima, PT Goldschmidt Sumi Asih, PT Garuda Indonesia (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan peraih juara pertama dalam Warta Ekonomi E-Company Award 2008 yang digelar oleh Majalah ekonomi dan bisnis Warta Ekonomi (www.wartaekonomi.co.id).
Perusahaan-perusahaan yang telah disebutkan sebelumnya sangat memahami proses bisnisnya, sehingga mereka dapat menentukan dengan tepat teknologi informasi yang dibutuhkan bagi kelangsungan dan keuntungan jangka panjang perusahaan. Selain itu, satu hal yang paling penting, mereka memiliki manajemen yang baik terhadap orang-orang yang bekerja didalamnya agar orang-orang tersebut dapat menjalankan dan mengelola teknologi sistem informasi dengan optimal.
Namun tidak sedikit perusahaan yang mengeluarkan banyak biaya untuk memperbaiki teknologi dalam sistem informasinya secara berlebihan tanpa tahu kegunaannya sehingga investasi yang besar itu tidak dapat digunakan secara maksimal. Hal tersebut terjadi karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak mengerti proses bisnis yang mereka jalankan, selain itu orang-orang didalam perusahaan juga belum siap dalam mengelola teknologi informasi, sehingga pada akhirnya usaha tersebut membuang banyak waktu, tenaga, dan biaya.
Minggu, 14 Februari 2010
Diposting oleh
astika
di
23.13
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar